At-Tibyan #28 | Adab Seorang Mu'allim (1)

  • By Sinwan
  • Kuliah Abuya
  • 1 year ago

At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an #28

Adab Seorang Mu'allim (2)

 

Ketika murid berjumlah banyak, maka hendaklah guru mendahulukan yang pertama kali datang baik siapapun orangnya. Kecuali murid yang pertama ridho ketika di dahulukan dengan yang belakang.

Dan seyogyanya guru menampakkan kepada muridnya dengan wajah berseri dan cerah ceria, kemudian guru meneliti atau memeperhatikan tingkah laku para murid, kalau ada yang tidak hadir maka guru hendaklah menanyakan kemana murid tersebut.

Para ulama’ RA dawuh: “Seyogyanya guru tidak bisa tercegah untuk mengajari seseorang karena orang itu belum baik niatnya.”

Sufyan Ats-Tsauri dan ulama yang lain juga  berkata: “Pekerjaan mereka mencari ilmu merupakan niat.”

Imam Ghozali RA dawuh: “Pada mulanya kami mencari ilmu dengan tujuan selain Allah, namun ilmu itu menolaknya kecuali diniatkan kepada Allah.”

Artinya pada akhirnya niat itu akan berubah karena Allah SWT. Jadi puncaknya dalam proses mencari ilmu adalah semuanya bertujuan kepada Allah SWT.

Seorang mu’allim juga hendaknya menjaga kedua tengannya dari bermain-main, menjaga kedua matanya, dan dalam keadaan suci, tenang, mengahadap kearah kiblat serta mengenakan pakaian yang berwarna putih bersih.

Dalam kitab At-Tibyan juga diterangkan bahwa mu’allim hendaknya melaksanakan sholat dua rakaat sebelum dia duduk, baik itu didalam masjid atau yang lain.

Diriwayatkan dari Abu Bakar Ibnu Abi Dawud As-Sijistani bahwa ketika Abdullah Ibnu Mas’ud RA mengajar umat manusia didalam masjid dengan posisi kaki bertumpu pada kedua lututnya (bersimpu).

 

Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.

Kategori :Kuliah Abuya
Penulis :Almazy