At-Tibyan #32 | Adab Seorang Muta’allim Dalam Sebuah Majelis

  • By Sinwan
  • Kuliah Abuya
  • 1 year ago

At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an #32

Adab seorang muta’allim dalam sebuah majelis

 

Jika ada suatu majelis dan didalamnya terdapat seseorang yang mebicarakan guru kita dengan omongan yang tidak baik maka kita harus menolak dan mengatakan semua itu tidak benar, kalau kita tidak mampu menolaknya maka kita harus memisahkan diri dari majelis itu, dan jika kita masih bergabung maka kita akan mendapat dosa karena melakukan ghibah, meski kita hanya ikut medengarkannya, sebab ridho dengan maksiat adalah maksiat, jadi jika kita tidak bisa menolak atau mencegah maka kita harus meninggalkannya

Seorang murid atau santri ketika menghadap kepada gurunya harus dalam keadaan sempurna dan juga sudah dalam keadaan suci serta menggunakan siwak, kita sikat gigi sebelum melakukan kegiatan itu juga termasuk bersiwak. Jika kita pergi menghadap guru kita maka hati kita harus kosong dari semua perkara yang menyibukkan diri.

Kemudian kita tidak boleh masuk kepada tempat guru tanpa izin, jika guru kita berada di suatu tempat yang butuh izin darinya (semisal rumahnya) maka kita tidak boleh langsung mengetuk pintu rumah guru kita tanpa izin dari beliau, karena tidak sopan mengetuk tanpa izin dari guru kita dan juga itu termasuk dari adab.

Dan jika kita menghadiri atau memasuki suatu majelis maka kita ucapkan salam atas semua hadirin di situ, serta kita harus mengucapkan salam dengan bijaksana, jika kita mengucapkan salam atas semua hadirin disitu membuat mereka keberatan atau mewajibkan mereka menjawab salam dan membuat mereka kerepotan maka kita tidak perlu mengucapkan salam, ketika kamu datang memasuki majelis dengan mengucapkan salam maka ketika meninggalkan majelis kita harus mengucapkan salam juga.

Kemudian ketika memasuki majelis janganlah kita melangkahi orang -orang yang ada di majelis itu untuk medapatkan tempat duduk di depan, jika kita datang terakhir maka kita duduk di barisan belakang,

Jika ada kumpulan fadhilah dan adab maka menagkanlah serta dahulukan adab daripada fadhilah, duduk ditempat terdepan ketika majelis bisa mendapat fadhilah yang besar, tapi jika melangkahi orang demi mendapatkan tempat duduk terdepan maka kita telah mencacati adab kita, kecuali kita telah diizinkan atau dipanggil oleh guru kita untuk berada di depan, serta kita jangan duduk di tengah-tengah halaqoh, dan juga kita tidak duduk diantara dua orang atau dua teman yang sedang berbicang, kecuali memamng mereka memberi tempat kepada kita.

 

Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.

 

(Roiq)

Kategori :Kuliah Abuya
Penulis :Almazy