At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an #33
Adab bersama teman
Seorang penuntut ilmu selain beradab kepada gurunya mereka juga harus memiliki adab kepada teman-temannya, seperti tidak mengganggu temannya karena itu menyebabkan teman terganggu dan dapat merusak suasana ketika di dalam sebuah majelis.
Duduknya seorang muta’allim di depan guru harus beretika layaknya seorang pelajar. Seorang muta’allim janganlah mengeraskan suara dalam berbicara tanpa keperluan dan jangan tertawa terbahak-bahak serta banyak bicara. Karena menurut sabda Rasulullah SAW “Satu saja kalimat yang bisa membuatmu tertawa itu bisa menjerumuskan ke neraka.”
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk melakukan 5 hal yang mulia, yaitu jauhilah perkara-perkara yang haram karena hal tersebut juga termasuk dalam ibadah kita. Kedua, ridholah dengan apa yang Allah SWT telah berikan. Ketiga, berbuat baik kepada para tetengga. Keempat, ikut merasa senang kepada saudara ketika dia mendapat rezeki dari Allah. Dan yang terakhir adalah jangan tertawa apalagi dengan terbahak-bahak.
Seorang muta’allim hendaklah jangan bermain-main dengan tangan atau dengan yang lainnya dan jangan menoleh ke kanan atau ke kiri tanpa ada keperluan karena itu dapat merusak konsentrasi atau kefokusan saat proses belajar. Alankah lebih baiknya seorang muta’allim duduk dengan sopan dan diam lalu memperhatikan penjelasan pelajaran yang disampaikan oleh guru, karena seorang muta’allim apalagi yang sudah baligh itu harus pintar dalam berperilaku. Dengan seperti itulah kita bisa mendapat ilmu yang barokah dan manfaat bagi dunia dan akhirat.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.