At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur'an #11
Derajat Seseorang Di Surga Akan Menyesuaikan Seberapa Banyak Ayat Yang Dibaca Olehnya
Pada hadits ke-12 dalam bab pertama kitab At-Tibyan dijelaskan bahwa orang yang hafidzul qur’an dan selalu mentartilkan ayat-ayat Al-Qur’an ketika di akhirat nanti akan didawuhi khusus oleh Allah.
Dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash, Rasulullah bersabda.
Ketika seorang Shohibul Qur’an itu masuk surga maka dia akan didawuhi oleh Allah, “Baca dan naiklah, serta tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu di surga sesuai dengan akhir ayat yang kau baca.”
Shohibul Qur’an sendiri adalah mereka yang melazimkan membaca Al-Qur’an serta mengamalkannya, bukan yang hanya membaca tapi tidak mengamalkan. Dan penjelesan mengenai tartil dalam hadits diatas adalah membaca dengan tajwid dan waqof yang tepat.
Dan tidak akan mendapatkan pahala yang agung ini kecuali mereka yang hafal Al-Qur’an, yakin dan mengamalkannya, serta membaca dengan tartil.
Juga yang terpenting ketika kita mulai mengahafal Al-Qur’an adalah bukan sebanyak mana kita hafal ayat qur’an, akan tetapi yang lebih utama adalah menepatkan tajwid, makhroj, dan waqofnya.
Jika terdapat seorang anak yang hafal Al-Qur’an ketika hari kiamat nanti, maka Allah tidak menyiksanya sebab ayat Al-Qur’an yang terdapat dihatinya, karena Al-Qur’an sendiri adalah perjamuan Allah dan barang siapa yang memasuki perjamuan itu maka dia akan aman, serta barang siapa yang cinta dengan Al-Qur’an maka bergembiralah.
Penjelasan terkait orang yang menyimpan Al-Qur’an adalah mereka yang menghafalkannya, tadabbur dengannya, dan mengamalkannya.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.