At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an #8
Kemuliaan dan Perumpamaan Hamilul Qur’an
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Abu Husein, dan Imam Muslim, dari Sayyidatina Aisyah r.a, Rasulullah bersabda bahwa orang yang membaca Al-Qur’an dan dia mahir membacanya maka dia akan bersama malaikat kelak ketika di akhirat.
Orang yang membaca Al-Qur’an disini bukanlah orang yang hanya sekedar membaca kitab Al-Qur’an, tapi juga menghafalnya.
Mereka dapat berkumpul bersama para malaikat sebab amal mereka yang menyerupai amal malaikat, mereka juga bersifatan dengan sifatnya para malaikat, sama-sama membawa haq-haq Al-Qur’an dan juga Hamilul Qur’an.
Disebutkan juga dalam hadits tersebut bahwa terdapat orang yang kesusahan membaca Al-Qur’an, maksud dari kesusahan disini adalah mereka kesulitan dalam lisannya untuk menempatkan tajwid dan makhorijul huruf.
Namun mereka juga mendapat dua pahala dari hal itu, pahala pertama atas Al-Qur’an yang mereka baca dan usaha mereka untuk tidak berhenti membaca Al-Qur’an meskipun kesusahan dalam pembacaannya.
Meskipun begitu bukan berarti pahala mereka lebih banyak dari orang-orang yang mahir membaca dan Hamilul Qur’an, tapi orang-orang yang mahir ini tetap lebih afdhol daripada mereka yang kesusahan membaca Al-Qur’an, sebab pahala dari orang-orang yang mahir itu tidak bisa terhitung hingga membuat mereka bisa bersama para malaikat.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari, juga disebutkan perumpamaan orang yang beriman dan membaca Al-Qur’an seperti buah Al-Utrujjah yang berbau harum dan lezat rasanya, oleh Syekh Al-Maik juga ditambah bahwa buah itu besar bentuknya, enak dilihat, serta lembut teksturnya.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.