Sedikit Dawuh Abuya Perihal Hari Raya Idul Adha 1443 H

  • By Rizqi Fadhilah
  • Laporan Santri
  • 1 year ago

Malang, Santri Pasir – Kamis, 7 Juni 2022 dalam kajian dhuha rutin santri non formal bersama Abuya KH.Abdul Munim Syadzili, beliau mengingatkan bahwa “ Kita itu harus takut kehilangan hari arofah ya! Karena hari arofah itu sangat penting.” Beliau juga dawuh  Jika keadaanya seperti saat ini, terjadi khilaf seperti ini membuat banyak yang bingung hari arafah yang sebenarnya jatuh di hari apa. Maka dalam keadaan seperti ini Abuya mengutus seluruh santri PPSQ Asy-Syadzili 1 untuk mulai puasa di  hari kamis dengan diniatkan untuk puasa tarwiyah. pada hari Jumat dan sabtu arafah semua.

“ Jumat diniatkan arafah karena siapa tahu memang di hari itu. Dan sabtu kita niatkan untuk arafah lagi.” dawuh beliau.

Dalam kajian dhuha pagi itu beliau juga sempat menjelaskan siapa saja yang berhak untuk ikhbar dan isbat. pihak yang berhak untuk ikhbar (memberikan kabar) adalah pihak yang melaksanakan hisab. tapi pihak yang melaksanakan hisab tersebut tidak mempunyai hak untuk isbat. dan pihak yang mempunyai hak untuk melaksanakan kedua-duanya adalah pemerintah.

Jadi dalam keadaan seperti ini kita boleh mengambil keputusan kita mengikuti yang mana. Jika kita meyakini hari raya itu jatuh di hari sabtu maka tarwiyahnya pada hari kamis dan arafahnya jumat. Tapi jika kita meyakini hari raya jatuh pada hari ahad maka hari jumat kita disunnahkan puasa tarwiyah dan di hari sabtu puasa arafah. Atau jika kita ingin mencari amannya maka kita sangat dibolehkan untuk mengikuti ikhbar hasil hisab dari pemerintah.

Untuk penyembelihan jika bisa dimulai pada hari ahad karena untuk hati-hati. Karena kalaupun hari rayanya hari sabtu usahakan penyembelihannya hari ahad. Hal itu dilakukan untuk ikhtiyad. untuk yang hari rayanya hari ahad juga harus berhati-hati, hari terakhir penyembelihan pada tanggal 12 dzulhijah. Ikhtiyad dalam mazdhab Syafi’i sangat penting karena seperti karena seperti dawuh beliau

الخُرُوجْ مِنَ الْخِلَافْ مُسْتَحَبْ

“ keluar dari khilaf itu dianjurkan”

Kategori :Laporan Santri
Penulis :Rizqi