At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an #16
Sesungguhnya Amal dan Perbuatan Seseorang Bergantung pada Niatnya
Dalam artikel kali ini pembahasan kajian kitab At-Tibyan sudah mencapai bab keempat, yang mana pada bab ini dan dua bab setelahnya merupakan pokok pembahasan kitab ini, sebagaimana yang disebutkan Mushannif pada awal-awal bab keempat.
Pada bab keempat ini Imam Nawawi akan menjelaskan adab yang harus dimiliki oleh pengajar dan pelajar Al-Qur’an.
Yang pertama dan yang seharusnya dilakukan oleh pelajar dan pengajar Al-Qur’an adalah mereka harus memurnikan niat semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah SWT. Sebab sebaik apapun perbuatan kita jika niat kita tidak benar maka tidak ada nilainya di hadapan Allah SWT., sebaliknya jika kita melakukan perbuatan baik meskipun itu tampak remeh dan sederhana, namun jika niat kita benar maka hal itu dapat bernilai besar dihadapan Allah SWT.
Para pengajar dan pelajar Al-Qur’an juga harus condong kepada kebaikan, selalu menegakkan sholat, dan menunaikna zakat. Allah SWT. berfirman dalam Q.S Al-Bayyinah ayat 5,
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah kepada Allah SWT dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Nabi SAW. juga pernah bersabda mengenai niat seseorang, hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim,
إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى
Sesungguhnya keabsahan amal seseorang itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapat sesuatu sesuai apa yang diniatkannya.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa dilihat di channel youtube PPSQ Asy-Syadzili 1.